0wo71p5M3MBGMPs3gA9-3U_3V9k Dunia dan Akhirat | http://syahrial-siregar.blogspot.com/

Kamis, 21 Juni 2012

Dunia dan Akhirat

 (gambar di atas merupakan ilustrasi dari garis waktu (time line) yang saya buat utk posting kali ini. Dari situ akan ada banyak yang bisa kita ceritakan dari setiap episode yang akan ditempuh, atau paling tidak untuk mengundang rasa ingin tahu bagi mereka yang melihatnya.

Dari ilustrasi tersebut bisa terlihat, bahwa betapa singkatnya masa hidup di dunia. Setelah melewati pintu wafat, segalanya terserah kepada Allah swt, seperti yang diuraikan dalam hadits berikut:

Hadis shahih Bukhari no 650
Kharijah bin Zaid bin Tsabit bercerita, bahwasannya Ummul ‘Ala, seorang wanita Anshar yang pernah bi’at (a) dengan Nabi saw menceritakan kepadanya bahwa seorang Muhajirin mengadakan undian, kebetulan jatuh pada kami Usman bin Maz’un, lalu kami beri tempat di tempat kami. Tidak lama kemudian Usman sakit, dan menyebabkan dia meninggal dunia. Mayatnya kami mandikan dan kami kafani, setelah itu Rasulullah pun tiba.
    Kataku, “Semoga rahmat Allah tercurah kepadamu hai Bapak Saib (Usman). Aku menjadi saksi bagimu, sesungguhnya Allah memuliakanmu.”
    Nabi saw bertanya: “Bagaimana engkau tahu bahwa Allah telah memuliakannya?”
    Jawabku, “Ya, Rasulullah ! Biarlah Bapakku jadi tebusanmu. (b) Siapakah kiranya yang dimuliakan oleh Allah?”
    Jawab Nabi saw: “Dia telah meninggal. Demi Allah, aku hanya mengharapkan, semoga dia mendapat kebaikan. Demi Allah, biarpun aku seorang Rasul Allah, namun aku tidak tahu apa yang diperbuat terhadap-ku.”
    Kata Ummul ‘Ala, “Demi Allah ! Sesudah itu saya tak pernah lagi menyatakan seseorang saleh.”

Catatan pinggir:
(a) Bi’at: bersumpah atau berjanji setia akan mematuhi segala peraturan.
(b) Kata-kata ini diucapkan oleh orang Arab untuk menunjukkan kesetiaan, kepatuhan dan penghormatan


Mudah-mudahan dapat meningkatkan motivasi untuk terus beramal soleh. Kebenaran datangnya dari Allah dan Rasul-Nya, kesalahan datangnya dari saya pribadi)




Carilah kebahagiaan dunia & akhirat


وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (al Qashash 28:77)

Tujuan penciptaan manusia

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (adz Dzaariyat 51:56)


Perbandingan kehidupan dunia dan akhirat

اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاء وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ

Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (Ar Ra’d 13:26)


Hadis shahih Muslim no 2489

Dari Jabir bin ‘Abdullah ra katanya: “Pada suatu hari Rasulullah saw lewat di pasar melalui bagian atas. Orang banyak mengikuti beliau di kiri dan kanan. Beliau bertemu dengan bangkai seekor anak kambing yang kedua telinganya kecil. Lalu dihampiri dan diambilnya anak kambing tersebut pada telinganya.

Kata beliau, “Siapakah di antara kamu yang suka membeli ini dengan satu dirham?”
Jawab mereka, “Kami tidak suka sedikit jua pun. Untuk apa bagi kami?”
Tanya beliau, “Sukakah kamu diberi dengan cuma-cuma?”
Jawab mereka, “Sekalipun dia hidup kami tidak akan mau, karena anak kambing itu ber-cacat. Kedua telinganya kecil. Apalagi dia sudah menjadi bangkai.”
Sabda Rasulullah saw, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah Ta’ala daripada anggapan-mu terhadap bangkai ini.”

Hadis shahih Muslim no 2488

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw bersabda: “Dunia (adalah) penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”


Hadis shahih Muslim no 2287

Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah saw bersabda, “Orang mukmin yang kuat (jasmani dan rohani) lebih disukai Allah Ta’ala daripada mukmin yang lemah. Namun begitu, kedua-duanya sama-sama mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu selalu dalam keadaan (situasi) yang bermanfaat bagi dirimu dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah Ta’ala, dan jangan bosan.

Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata: “Seandainya (tadi) aku perbuat begini dan begitu (tentu tidak akan begini jadinya).” Tetapi ucapkanlah: “Allah Maha Kuasa berbuat sekehendak-Nya. Karena kata-kata “Law” (seandainya) memberi peluang bagi setan.”


Ujian dan cobaan dari Allah swt

فَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِّنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya ni`mat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi ni`mat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (az Zumar 39:49)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (al Baqarah 2:155)

وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (ni`mat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (al A’raaf 7:168)

وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (al Anfaal 8:28)

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (at Taghaabun 64:15)

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (al Kahfi 18:46)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Munaafiquun 63:9)

وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاء الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga). (Saba’ 34:37)


Usaha maksimal untuk masuk surga

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (al Baqarah 2:214)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (Ali 'Imran 3:142)

Hadis shahih Muslim no 42

Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah saw bersabda: “Kamu tidak dapat masuk surga, sebelum kamu ber-Iman. Dan kamu belum dapat dikatakan mu’min, sebelum kamu kasih mengasihi satu sama lain. Sukakah kamu aku tunjukkan jalan untuk berkasih-kasihan? Galakkanlah salam antar sesamamu!”


Mohonkanlah memperoleh Firdaus


Hadis shahih Bukhari no 1270

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengerjakan shalat dan shaum di bulan Ramadhan, adalah kewajiban Tuhan memasukkannya ke dalam surga baik ia berjihad dalam agama Allah atau ia tetap di negeri kelahirannya.”
   
Orang banyak bertanya, “Apakah tidak sebaiknya tuan gembirakan manusia dengan yang demikian itu ?”
   
Beliau menjawab, “Sesungguhnya dalam surga ada seratus derajat (tingkatan). Tuhan menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad dalam agama-Nya, jarak antara satu derajat dengan yang di atasnya bagai antara langit dan bumi. Jikalau kamu memohon kepada Tuhan, mohonkanlah memperoleh Firdaus. Sesungguhnya Firdaus itulah yang paling baik dan paling tinggi derajatnya yang pernah diperlihatkan kepada saya. Di atasnya ‘Arsy Tuhan dan di situ mengalir sungai-sungai surga.”

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ {8} وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ {9} أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ {10} الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {11}1

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (8) dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (9) Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (10) (ya`ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (11) (Al Mu’minuun 23)

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا {107} خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا {108}1

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (107) mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (108) (al Kahfi 18)


sumber: http://maman12.multiply.com/

0 komentar:

Posting Komentar

di harapkan komentar para pembaca....

syahrial_siregar@yahoo.co.id. Diberdayakan oleh Blogger.

http:syahrialsiregar.blogspot.com/

http://syahrialdankeluarga.blogspot.com/

syahrial

siregar