Author: Akhmad Tefur
1. Apa yang paling berharga?
2. Apa yang PASTI selalu hilang?
Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah “waktu”.
Mengapa?
Karena semuanya harus dibeli dengan waktu, tanpa kecuali.
Lho, ‘kan untuk naik haji harus pakai uang, Pak?!
Walau uang anda sekarung, tapi anda tidak punya waktu… mana bisa?
Untuk beli HP juga butuh uang, Pak.
Betul, tapi untuk membelinya juga butuh waktu.
Semua harus “dibeli” dengan waktu, bukan dengan uang.
Yang memerlukan uang hanya sebagian kecil saja… lihat ini:
Shalat berjamaah di masjid butuh waktu, tapi tidak butuh uang.
Puasa Ramadhan dan puasa sunnah butuh waktu, tidak pakai uang.
Membaca Al Quran juga butuh waktu, tidak perlu uang.
Semua butuh waktu, tapi tidak semuanya butuh uang Cari uang butuh waktu, tapi cari waktu tidak butuh uang!
Adakah yang tidak butuh waktu?
Pasti tidak ada…!!!
Waktu adalah segala-gala-gala-galanya
Jadi, waktu adalah sesuatu yang paling berharga.
Nah, sekarang pertanyaan kedua:
Apa yang PASTI selalu hilang?
Apa menurut anda…?
Ternyata jawabannya juga “waktu!”
Dalam setahun kita pasti kehilangan waktu 365 hari
Tapi lihatlah rumah anda, mobil anda, keluarga anda…
Semua masih utuh, bahkan bisa bertambah
Dalam sehari kita pasti kehilangan waktu 24 jam
Dalam satu jam kehilangan waktu 60 menit
Dalam 1 menit kita kehilangan waktu 60 detik
Satu detik itu sangat berharga lho… coba anda tanya peserta olympiade renang!
Ya, setiap manusia tanpa kecuali pasti kehilangan waktunya
So… menurut anda, kehilangan sesuatu yang paling berharga itu:
Gembira atau sedih?
Seneng ato nyesel?
Untung apa rugi?
Tentu rugi, nyesel dan sedih bukan?
Sekarang, mengertilah kita bahwa setiap manusia itu RUGI karena pasti kehilangan sesuatu yang paling berharga (waktu). Inilah maksud QS Al Ashr: “Demi waktu! Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi…”
Tapi Allah Sang Maha Pemurah telah memberikan solusi agar kita tidak dianggap rugi, yaitu dengan menjadi orang yang beriman, beramal dan berdakwah sebagaimana firman-Nya:
Sudahkah kita tingkatkan iman, amal dan dakwah?
sumber: http://www.akhmadtefur.com/
tentang waktu, demi waktu
Tiga (bukan dua) pertanyaan penting untuk kita…1. Apa yang paling berharga?
2. Apa yang PASTI selalu hilang?
Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah “waktu”.
Mengapa?
Karena semuanya harus dibeli dengan waktu, tanpa kecuali.
Lho, ‘kan untuk naik haji harus pakai uang, Pak?!
Walau uang anda sekarung, tapi anda tidak punya waktu… mana bisa?
Untuk beli HP juga butuh uang, Pak.
Betul, tapi untuk membelinya juga butuh waktu.
Semua harus “dibeli” dengan waktu, bukan dengan uang.
Yang memerlukan uang hanya sebagian kecil saja… lihat ini:
Shalat berjamaah di masjid butuh waktu, tapi tidak butuh uang.
Puasa Ramadhan dan puasa sunnah butuh waktu, tidak pakai uang.
Membaca Al Quran juga butuh waktu, tidak perlu uang.
Semua butuh waktu, tapi tidak semuanya butuh uang Cari uang butuh waktu, tapi cari waktu tidak butuh uang!
Adakah yang tidak butuh waktu?
Pasti tidak ada…!!!
Waktu adalah segala-gala-gala-galanya
Jadi, waktu adalah sesuatu yang paling berharga.
Nah, sekarang pertanyaan kedua:
Apa yang PASTI selalu hilang?
Apa menurut anda…?
Ternyata jawabannya juga “waktu!”
Dalam setahun kita pasti kehilangan waktu 365 hari
Tapi lihatlah rumah anda, mobil anda, keluarga anda…
Semua masih utuh, bahkan bisa bertambah
Dalam sehari kita pasti kehilangan waktu 24 jam
Dalam satu jam kehilangan waktu 60 menit
Dalam 1 menit kita kehilangan waktu 60 detik
Satu detik itu sangat berharga lho… coba anda tanya peserta olympiade renang!
Ya, setiap manusia tanpa kecuali pasti kehilangan waktunya
Apa yang paling berharga? Apa yang pasti selalu hilang? Itulah waktu…Artinya: SETIAP MANUSIA PASTI KEHILANGAN SESUATU YANG PALING BERHARGA!
So… menurut anda, kehilangan sesuatu yang paling berharga itu:
Gembira atau sedih?
Seneng ato nyesel?
Untung apa rugi?
Tentu rugi, nyesel dan sedih bukan?
Sekarang, mengertilah kita bahwa setiap manusia itu RUGI karena pasti kehilangan sesuatu yang paling berharga (waktu). Inilah maksud QS Al Ashr: “Demi waktu! Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi…”
Tapi Allah Sang Maha Pemurah telah memberikan solusi agar kita tidak dianggap rugi, yaitu dengan menjadi orang yang beriman, beramal dan berdakwah sebagaimana firman-Nya:
Demi waktuPertanyaan penting ketiga adalah:
Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi…
Kecuali bagi orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh
serta saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran.
(QS Al Ashr: 1-3)
Sudahkah kita tingkatkan iman, amal dan dakwah?
sumber: http://www.akhmadtefur.com/
0 komentar:
Posting Komentar
di harapkan komentar para pembaca....