0wo71p5M3MBGMPs3gA9-3U_3V9k Milikilah Tujuan Hidup yang jelas | http://syahrial-siregar.blogspot.com/

Kamis, 14 Juni 2012

Milikilah Tujuan Hidup yang jelas

 Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Mungkin, karena selama ini motto hidup manusia sudah terbalik, sehingga apa yang
dilakukannya juga terbalik.

1. Manusia sering mengatakan "Kejarlah dunia kamu, tapi jalan lupa akhirat
kamu". (ini kesalahan yang sangat fatal), karena bunyi ayat adalah sebaliknya.

Allah ta'ala berfirman : "Dan carilah, kejarlah akhirat yang disediakan Allah
untuk kamu, namun, jangan lupakan nasib/usaha kamu didunia ini, dan berbuat
baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kamu, janganlah kamu mencari
kerusakan dimuka bumi ini, karena Allah tak suka pada orang -orang yang berbuat
kerusakan". (Q.S Al Qashas, 28:77)

Ayat diatas jelas sekali perbedaan dengan persepsi manusia selama ini, yang
mendahulukan dunia, mengutamakan dunia, dan sering menomor duakan akhiratnya.
Karena mottonya saja sudah kebalik.

a) Cari/kejarlah dunia
b) jangan lupakan akhirat

Padahal seharusnya kalimat yang sesuai dengan AlQuran adalah:
a) Cari/kejarlah akhirat
b) Jangan lupakan dunia

Istilah orang perpolitikan, kalau sudah sistemnya salah, maka salahlah semua
langkah selanjutnya. Kalau sistemnya benar, maka benarlah aturannya. Sama saja,
bila pohonnya yang jelek, buahnyapun akan rusak.

2. Manusia sering mengatakan :"Didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang
sehat".
 Padahal sebaliknya :"Didalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat".

Orang bila badannya sehat, jiwanya sakit bagaimana jadinya? Dia akan sakit jiwa.
Berbeda bila orang yang badannya sakit, tapi jiwanya sehat, sakit badan akan
berkurang, malah bisa sembuh dengan ketenangan jiwanya. Cobalah kalau tidak
percaya, saat kita sedang sakit, tenangkanlah jiwa itu, sakit itu akan terasa
sangat ringan.

Coba saja lihat ratusan ayat-ayat yang berbicara masalah jiwa. Akan terjawab,
kalau selama ini pemakaian motto kehidupan kita sudah terbalik.

Dalam satu ayat diatas, dari sisi redaksi kalimatnya saja, bisa difahami. Ketika
penyebutan mencari akhirat, Allah menyebutkan namaNya, Allah yang menyediakan
akhirat itu, dan kita disuruh mencari, lafaznya fi'il amr= perintah. Perintah
hukumnya wajib, dan tidak ada qarinahnya sesudah itu, sementara dalam
penyebutan,

 "Jangan lupakan dunia", fi'ilnya adalah berupa larangan. Kita dilarang
melupakan dunia kita. Sekedar larangan jangan melupakan, bukan mencari.

Bagaimana kita akan mencari akhirat kita, kalau untuk makan kita saja senin
jum'at(ngak usah sampai hari khamis lah, jum'at saja).
Bagaimana kita beribadah, kalau badan kita sakit bukan? Jadi, sekedarnya
sajalah, jangan sampai lupa kalau kita butuh sehat sajalah. Namun, seharusnya
yang lebih banyak kita kejar dan cari adalah akhirat kita. tak melupakan dunia,
tujuannya hanya sekedar makan buat akhirat, bukan mengumpulkan kekayaan,
kebutuhan demi kebutuhan yang tak pernah cukup cukupnya.

Sekali lagi, tujuan ke Bukittinggi, maka Kerupuk Sanjai pun terbawa, namun belum
tentu kerupuk sanjai dapat, Bukittinggi tercapai, bila kita lebih mengutamakan
kerupuk sanjainya, ketimbang Bukittingginya.. Jangan pernah mau berhenti
ditengah jalan, tak memiliki tujuan hidup ini, kelak akhir hidup kitapun
terkatung katung.

Manusia yang tak memiliki tujuan hidup, sama saja orang yang berjalan, naik
mobil, tak tentu arahnya, jalan saja mobilnya, entah sampai dimana, mau kemana
diapun tak tahu.

Wassalamu'alaikum. Rahima,  15 mei 2012 sehabis shalat ashar

Rahima.

Dan akhirat itu, jauh lebih baik dari dunia


sumber:  http://groups.yahoo.com/

0 komentar:

Posting Komentar

di harapkan komentar para pembaca....

syahrial_siregar@yahoo.co.id. Diberdayakan oleh Blogger.

http:syahrialsiregar.blogspot.com/

http://syahrialdankeluarga.blogspot.com/

syahrial

siregar