Syarat
bagi ketenangan hati ialah keperluan asasinya diisi yaitu iman. Orang yang
beriman akan mendapat kepuasan dengan hiburan yang berbekas di
hati.
Hiburan yang sejati puncaknya adalah hati yang tenang.
Syarat bagi ketenangan hati ialah keperluan asasinya diisi, yaitu
iman. Orang beriman akan mendapat kepuasan dengan hiburan yang berbekas
pada hati. Artinya, jika hati benar-benar disuburkan dengan iman, maka hati
pun akan terhibur. Inilah hiburan sejati bagi orang-orang
beriman:
1. Berhubungan dengan Allah dengan sholat dan
mendengar lantunan azan. Rasulullah saw bersabda, " Wahai
Bilal, tenangkan kami dengan azanmu." Hanya dengan sholat , hati orang
yang bertaqwa sudah terhibur sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Sejuk mataku
di dunia dengan solat." Hati orang-orang bertaqwa terhibur dengan sholatnya
karena mereka merasa seolah-olah sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu
dan merintih dengan kekasih hatinya. Siapa yang tidak merasa terhibur kalau
sudah bersama kekasih?
2. Melaksanakan perintah Allah.
Apabila melaksanakan perintah Allah, orang-orang beriman akan terhibur kerana
merasakan perintah itu datangnya dari kekasih hati. Bila
yang memerintahnya adalah kekasih, apa lagi yang ingin disusah-susahkan?
Kalau sudah cinta, lautan api akan diseberangi. Puncak Himalaya akan sanggup
didaki. Orang yang tidak tahu menyangka mereka menderita tetapi
sebenarnya mereka bahagia.
3. Bergaul dengan banyak
orang. Orang yang telah mendapat hibuan sejati, sikapnya tenang.
Bila bergaul dengan manusia, mereka terhibur dan menghibur. Kasih sayang
terpancar pada wajah, sikap dan tutur katanya. Bagi orang beriman,
kasih sayang dalam pergaulan memberi hiburan yang sangat bernilai. Dia
menyayangi dan disayangi. Sebaliknya, manusia yang tidak mendapat hiburan
sejati menjadi seorang pemarah, pendendam dan emosional. Mereka tidak
terhibur dan tidak dapat menghibur. Dalam pergaulan, mereka selalu menyakiti
orang lain karena mereka mencoba mendapatkan 'hiburan' dengan melepaskan
keresahan yang ada dalam hatinya.
4. Menerima ketentuan hidup
dari Allah. Orang mukmin juga merasa terhibur dengan warna kehidupan
yang diberikan Allah. Hatinya senantiasa bersangka baik dengan Allah. Hal itu
yang membuatnya tidak pernah merasa resah. Bila diberi nikmat, mereka
terhibur lalu mereka bersyukur. Diberi kesusahan mereka juga terhibur lalu
mereka bersabar. Bila sakit, terasa diberi kesempatan untuk mendapat ampunan.
Hanya badan yang sakit, tetapi hati tetap kuat dan sehat untuk
mengingat Allah. Bila sehat, terasa diberi rahmat.
5. Melihat
dan merenungi ciptaan Allah. Orang yang beriman juga akan terhibur
dengan melihat alam ciptaan Allah. Timbul rasa tenang, gembira dan bahagia
melihat pantai-pantai yang bersih, bukit yang menghijau, laut yang berombak
dan sebagainya. Melihat, mendengar dan berfikir itu sudah cukup untuk
merasakan keindahan Penciptanya.
Sebaliknya mereka yang tidak beriman
atau lemah imannya memerlukan hiburan luar yang sangat banyak. Walaupun
sudah bermacam-macam jenis hiburan yang dinikmati, tetapi hidup masih
menjemukan. Mereka tidak pernah puas karena apa yang mereka nikmati hanya
hiburan palsu. Jika iman sudah disuburkan di dalam hati, manusia tidak
memerlukan hiburan yang banyak seperti sekarang ini. Mereka cukup
terhibur dengan membaca al-quran, nasyid, lagu-lagu tanpa musik
yang melalaikan, bershalawat dan ibadah-ibadah yang lain. Semua itu sudah
cukup untuk memuaskan hati. Namun ini tidaklah berarti orang beriman menolak
langsung hiburan-hiburan dari luar diri.
Bagi mereka, hiburan luar itu
boleh saja untuk lebih menyuburkan lagi hiburan dari dalam diri, yakni iman,
dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci al-Quran, nasyid yang
mengagungkan Allah, shalawat yang memuji nabi, puisi yang menghaluskan rasa
kehambaan kepada Allah, pasti akan semakin menyuburkan iman, sumber hiburan
utama di dalam hati orang yang beriman.
Inilah garis pemisah antara hiburan sejati
yang dinikmati oleh orang beriman dengan hiburan palsu yang melalaikan orang
yang tidak beriman. Inilah hakikat yang masih belum tersurat di mata masyarakat.
Masih banyak yang menganggap, jika Islam diterapkan, maka kehidupan akan berubah
menjadi suram dan murung. Tidak ada keceriaannya karena mereka beranggapan bahwa
Islam menolak hiburan. Tetapi kini, hal itu sudah terjawab bahwa Allah swt telah
menyediakan satu hiburan sejati kepada para hamba-Nya.Hiburan yang dapat
dirasakan di dunia lagi sebelum hamba-Nya menikmati hiburan yang hakiki di
akhirat.
sumber: http://www.dudung.net
0 komentar:
Posting Komentar
di harapkan komentar para pembaca....